Sabtu, 14 Mei 2016

Cara Ampuh Memikat Walet Masuk Rumah

Cara Ampuh Memikat Walet Masuk Rumah  - Biasanya Setelah membangun runah walet selesai bukan berarti sang pemilik tinggal nunggu hasil tetpai ada beberapa hal yang perlu kita lakukan supaya walet masuk rumah yang telah kita siapkan, karena biasanya setelah kita membuat rumah walet walau sudah bertahun-tahun tetapi belum ada juga yang mau masuk, oleh karena itu didalam membangun rumah walet biasanya jika didatangi atau dimasuki oleh burung seriti ( Colocalia esculenta ) maka walet akan mengikuti hal ini dikarenakan pola hidup burung walet hampir sama dengan burung seriti. Oleh karena itu ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam memikat agat walet mau masuk ke sarang buatan kita :
  1. Kotoran Pemancing Walet, gerombolam seriti yang sebelumnya sudah hadir di dalam rumah dan menghasilkan kotoran, secara tidak langsung dapat memancing walet datang dan apabila merasa tertarik biasanya walet mencoba masuk dan merasakan keadaan didalamnya. jika merasa cocok walet akan menempati rumah tersebut. dan biasaya hal ini yang dilakukan oleh pemilik sarang baru untuk mencoba memancing walet dengan kotoran seriti, biasanya kotoran disebarkan di lantai secara merata, tetapi biasanya ada juga yang memberi pasir untuk menjaga kelembapan ruangan / rumah walet. ada juga kotoran seriti/ walet yang dilumurikan ke tembok dengan alat kuas dan biasanya sebelum di lumurkan di rendam selama 1 hari tujuannya mengurangi kadar amoniak sehingga baunya tidak terlalu menyengat.
  2. Dengan Cara Bau Liur, Cara memancing walet bisa juga dengan memakai tehnik air cucian sarang walet, air ini biasanya di semprotkan atau dikuaskan secara merata di langit-langit rumah / sarang dimana tujuannya agar rumah / sarang walet berbau liur walet, selain air cucian sarang bisa pula digunakan hancuran sarang ditambah air yang kemudian disemprotkan ke dinding / tembok sarang baru. ada juga yang memakai sistem semprot dengan menggunakan campuran putih telur walet dan air. ada juga yang mengunakan telur bebek dicampur madu, dikocok, dan dioleskan pada langit-langit rumah dan dinding jika bisa kompisi telurnya agak banyak. Penyediaan kutu bagi pakan walet bisa menggunakan gaplek dipelataran rumah dan gaplek ditebarkan pada luas ruangan 1-2 m2,.
  3. Menyediakan Pakan, Cara memancing walet agar masuk kerumah baru bisa juga dengan menggunakan pakan, yang berupa serangga-serangga kecil yang beterbangan disawah, rawa-rawa, atau daaerah yang banyak pepohonannya. biasanya untuk pakan ditebarkan di jerami-jerami dilantai didalam rumah, tumpukan jerami tersebut diperciki air terlebih dahulu supaya membusuk dimana dengan membusuknya jerami akan menimbulkan kutu-kutu kecil yang merupakan bahan pakan walet. atau bisa juga menggunakan beras yang dibusukan selama 4-5 bulan. Penyediakan pakan diluar rumah walet bisa juga dilakukan dengan membuat kolam, karena kolam - kolam ini akan dihuni seranga-serangga akuatik, sebaiknya jarak kolam agak dekat kurang lebih 1-2m dengan rumah. selain sebagai penyedia pakan kolam juga berfungsi sebgai pengendali suhu dan penjaga kelembapan ruangan. kolam yang telah kita buat sebaiknya diisi deng air dari sungai-sungai atau rawa-rawa karena air ini banyak menyimpan larva serangga akuatik dan sebaiknya didalam kolam diberi tanaman air sebagai bahan pakan bagi larva akuatik untuk berkembang biak.
Selain cara -cara diatas sebagian para peternak walet memakai tehnik dengan memutar suara burung pada jam 06.00 saat walet keluar dari sarangnya atau pada jam 17.00 pada saat walet kembali kesarangnya. Demikian Cara Ampuh Memikat Walet Masuk Rumah, semoga bermanfaat.

Kamis, 12 Mei 2016

Tips Singkat Menentukan lokasi dan letak membangun Rumah Walet

Contoh Rumah Walet

Tips Singkat Menentukan lokasi dan letak membangun Rumah Walet - Memilih lokasi yang tepat sangat menentukan tingkat keberhasilannya membudidaya Walet. Jika langkah memilih lokasi ini salah bisa dipastikan akan mengalami kegagalan. Disini saya akan membagi pengalaman bagaimana menentukan lokasi untuk membangun Rumah budidaya Walet.
  1. Lokasi lintas walet pulang minimal 500 ekor.
  2. Sumber pakan disekitar lokasi yang mau dibangun ada.
  3. Lubang masuk harus menghadap arah Walet pulang dan menghindari sinar matahari terbenam.
  4. Munggunakan suara atau bahasa anak walet yang baru tumbuh dewasa jangan menggunakan suara / bahasa walet dewasa ini akan memperlambat keberhasilan.
  5. Konsep atau tataruang bangunan yang mau dibangun harus yang benar.

Minggu, 08 Mei 2016

Sabtu, 30 April 2016

Sukses Budidaya Burung Walet Part II

D. Pemeliharaan
Perawatan Ternak
Setelah penetasan, anak burung walet tidak berbulu dan sangat lemah. Anak burung walet yan belum bisa makan sendiri perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2–3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas.

Temperatur boleh diturunkan 1–2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin. Setelah berumur ±10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian diletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak walet akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.

Sumber Pakan
Burung walet merupakan pencari makan sendiri, burung ibi adalah tipe burung liar. Makanan burung walet adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Agar mendapatkan hasil sarang walet yang memuaskan, pengelola sangatlah perlu menyediakan makanan tambahan terutama ketika musim kemarau.
    Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
    a. Menanam tanaman dengan tumpang sari.
    b. Budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk.
    c. Membuat kolam dipekarangan rumah walet.
    d. Menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.

Pemeliharaan Kandang
Apabila gedung sudah lama dihuni oleh walet, kotoran akan menumpuk dilantai. Kotoran-kotoran tersebut harus dibersihkan. Kotoran ini tidak dibuang tetapi dimasukan dalam karung dan disimpan di gedung
Contoh Bangunan Sarang Walet

E. Hama dan penyakit
Hama dan penyakit tentu memiliki dampak yang tidak baik untuk kesehatan dan hasil sarang burung walet, beberapa hama dan penyakit  yang sering muncul di gedung adalah seperti berikut :
Tikus
Hama ini sangatlah benar-benar menggangu dan dapat merugikan pengelola rumah walet, karena tikus memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman. Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
Semut
Serangga ini cukup menggangu, seperti semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
Kecoa
Kecoa selain menyebarkan penyakit kepada manusia, binatang ini juga memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna. Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
Cicak dan Tokek
Contoh Hama Sarang Walet
Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.

F. Masa Panen
Masa panen Sarang burung walet dapat dilakukan apabila keadaannya sudah memungkinkan. Pemetikan sarang burung walet diperlukan cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu. Apabila terjadi kesalahan dalam memanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan.
Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:
Panen rampasan 
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walrt karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur. 

Panen Buang Telur 
Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
    
Panen Penetasan 
Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.

Adapun waktu panen adalah:
Panen 4 kali setahun 
Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihunidan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panenselanjutnya dengan pola buang telur
    
Panen 3 kali setahun 
Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.
    
Panen 2 kali setahun 
Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.


H. Pascapanen
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor. Pemisahan dilakukan agar nilai harga sarang burung walet tetap bagus,

Demikian Cara Budidaya Sarang Burung Walet Agar Sukses, selamat mencoba dan semoga sukses!